YANG PERLU DIINGAT

Senin, 14 Maret 2011


  1. Tujuan dari pendidikan anak Anda adalah: usaha mencari keridhaan Allah Subhannahu wa Ta'ala dan usaha untuk mendapatkan Surga-Nya, keselamatan dari Neraka serta mengharapkan pahala dan balasan-Nya.
     
  2. Sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan sebagian besar tergantung pada hal-hal berikut:
    a. Sebab-sebab dari pendidik: Tidak istiqamah, tidak memperdulikan sifat-sifat pendidik yang baik, dan seterusnya.
    b. Sebab-sebab dari diri anak: Tidak siap menerima pen-didikan, kelemahan pada dirinya.
    c. Sebab-sebab dari metode yang dipakai: materi terlalu sulit, panjang, tidak sesuai dengan usia dan seterusnya.
    d. Sebab-sebab di luar keinginan: Bepergian yang lama atau banyak, sakit dan lain sebagainya.
     
  3. Pendidikan Anda bagi anak-anak Anda bisa meninggikan derajat Anda dan menjadikan amal Anda terus mengalir pahalanya setelah kematian Anda. Dalam hadits :
    Anak shalih yang mendoakan orang tuanya.
Maka perhatikan bagaimana Anda menjadikan mereka sebagai anak-anak yang shalih.

  1. Kebaikan orang tua merupakan kebaikan bagi anak dan ketakwaan orang tua akan menjadikan anak terjaga serta senantiasa mendapat rizki setelah kematian orang tuanya, Insya Allah. Dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shalih. (QS. Al-Kahfi : 82).
     
  2. Anak-anak Anda adalah para da’i masa depan dan penyebar ajaran agama. Maka perhatikan mereka sebagaimana Anda memperhatikan dirham dan dinar, bahkan lebih dari itu. Ketahuilah bahwa anak Anda akan memangku tanggung jawab tertentu pada saatnya nanti insya Allah ta’ala.Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanyai tentang yang dipimpinnya.
    Karena itu, laksanakan pendidikannya dengan baik.
     
  3. Lalai dalam mendidik mereka merupakan sebab terhalangnya dari masuk Surga.
Tidaklah seorang hamba diberi tanggung jawab kepemimpinan oleh Allah kemudian pada saat ia meninggal, ia curang terhadap yang dipimpinnya, melainkan Allah mengharamkan baginya Surga.
(HR. Bukhari dan Muslim).
 
  1. Mendidik orang merdeka tidak sama dengan mendidik budak, maka perhatikanlah bagaimana cara mendidik orang merdeka, perhatikan apa yang Anda berikan dalam pendidikan.
     
  2. Jadikan standar keberhasilan Anda adalah keberhasilan dalam mendidik anak-anak dan mengajar mereka. Jika tidak demikian, niscaya Anda dalam bahaya yang besar.
     
  3. Perhatikan contoh teladan utama dan dekatkan anak-anak Anda kepadanya. Ini merupakan hal yang pantas Anda perhatikan dalam pendidikan. Atau tanyalah kepada diri Anda, jadi apa Anda menginginkannya ? Seperti siapa dia Anda inginkan ?
     
  4. Di antara karateristik fase ini (fase anak kecil , usia sebelum sekolah, antara tiga sampai enam tahun) adalah sebagai berikut:
a.     Dapat mengontrol tindakannya.
b.    Selalu ingin bergerak adalah sesuatu yang alami (bila dalam batas yang wajar).
c.     Berusaha mengenal lingkungan sekeliling. (Karena itu sering kita lihat ia mengotakatik sesuatu atau menghancurkannya).
d.    Perkembangan yang cepat dalam berbicara. (Oleh karena itu hampir tidak pernah berhenti berbicara. Hal ini pun merupakan tabiat yang wajar).
e.     Senantiasa ingin memiliki sesuatu dan egois, dan mulai pertumbuhannya. Dari sini mulai tumbuh sikap keras kepala, suka protes, menanyai satu hal berulang kali. (Ini juga merupakan hal yang wajar).
f.      Mulai membedakan antara yang benar dan salah, yang baik dan buruk. (Karena itu sikap memberi kepuasan dan lemah lembut terhadap mereka lebih tepat daripada memukul dan mengancam).
g.     Anak pada fase ini mulai mempelajari dasar-dasar perilaku sosial yang dibutuhkannya saat beradaptasi di sekolah pada saat mereka masuk kelas satu.
h.     Fase ini adalah usia eksplorasi.

Pelajarilah, saudaraku para pendidik, karateristik fase ini, untuk dapat menafsiri apa yang Anda temui pada diri anak-anak, dari tingkah laku mereka yang aneh dalam pandangan Anda, tapi hal itu sebenarnya wajar. Bahkan harus menarik perhatian Anda jika tidak ada, karena anak Anda akan berkembang sesuai tabiat. Justru yang aneh adalah apabila mereka tidak melakukan tingkah laku yang aneh.
Kini tidak ada kata lain kecuali ucapan saya kepada Anda,
‘Anda telah tahu, maka laksanakanlah’.
Laksanakanlah tujuan dari pendidikan anak-anak Anda. Pergunakan sarana-sarana yang benar. Senantiasa ikuti perkembangan baru dalam pendidikan. Pergunakan cara-cara yang baik. Perhatikan cara bergaul yang sesuai dengan mereka. Pergunakan cara mendidik yang benar.
Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. (QS. Al-Muthaffifin : 26).
Dan peliharalah dirimu dari (adzab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemu-dian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah : 281).

0 komentar:

Tentang Tulisan


1. Artikel berasal dari berbagai sumber yang saya kumpulkan selama 3 tahun dan saat itu beberapa sumber lupa dicopy di bawah artikel, mohon maaf jika ada yang merasa artikelnya tercantum dalam blog ini, silahkan konfirmasikan, insya Alloh akan saya cantumkan. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mengakui tulisan orang lain menjadi tulisan saya.

2. Saya upload di blog ini dengan tujuan sebagai koleksi pribadi dengan maksud dimasukan blog untuk memudahkan pencarian kembali artikel saat di butuhkan.

3. Tulisan yang berasal dari saya sendiri akan saya cantumkan tanda "original" sebagai pembeda dengan tulisan orang lain.

4. Insya Alloh semua tulisan diusahakan sesuai kenyataan, jikapun tidak sama persis tidak dimaksudkan sebagai pembohongan tapi karena kejadian mungkin sudah berlalu sehingga ada faktor kelupaan yang tidak disengaja, tidak bermaksud merubah kejadian sebenarnya...

5. Jika ada tulisan baru orang lain yang saya upload, insya Alloh akan saya mintakan ijin atau minimal saya cantumkan sumbernya...


Blog Archive