RUMAH SUMBER KREATIVITAS ANAK

Senin, 14 Maret 2011


Berbagai fasilitas yang ada di rumah sangat mungkin dijadikan sarana bermain kreatif. Murah dan banyak manfaatnya

Bermain dalam masa kanak-kanak adalah kegiatan yang sangat serius. Bruner,J.S. dalam bukunya Psychology Today mengatakan, bermain merupakan sarana untuk improvisasi dan kombinasi. Juga, sarana pertama dari sistem peraturan yang melaluinya kendali-kendali budaya menggantikan sifat anak yang dikuasai dorongan kekanak-kanakan.

Namun, tak perlu bingung mencari arena bermain yang memungkinkan buah hati kita belajar banyak hal. Lingkungan rumah pun dapat dimanfaatkan. Dari ruang dapur, ruang tidur, sampai kamar mandi. Indri Savitri, Psi., Kepala Divisi Klinik dan Layanan Masyarakat Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, mengatakan, banyak kegiatan kreatif yang dapat diciptakan di ruang-ruang tersebut. Cukup dengan memanfaatkan barang-barang yang ada.

Hanya saja, ada yang patut diwaspadai. Misalnya, benda-benda tajam di dapur atau barang-barang pecah belah dan elektronik yang dapat mencederai anak. Selain itu, upayakan setiap kegiatan dilakukan bersama-sama antara orang tua dan anak. Tujuannya untuk mendekatkan hubungan keduanya.

KAMAR MANDI

1. Bermain busa
Pilihlah sabun cair yang aman bagi anak-anak. Bila kamar mandi Anda menggunakan bathtub, isilah dengan air kira-kira setengahnya. Alasi bagian dasar bathtub dengan keset khusus untuk kamar mandi agar tidak licin. Masukkan sabun cair secukupnya dan buatlah busa yang berlimpah. Bila tak ada bathtub, manfaatkanlah ember mandi yang besar. Ajak anak untuk menciptakan beragam bentuk lewat busa. Misalnya, menciptakan mahkota busa di kepala, menciptakan bebek-bebek yang berenang, membayangkan ombak di pantai, dan lain-lain. Aneka permainan ini dapat mengasah imajinasi anak karena pada masa ini fantasi anak sedang berkembang.

2. Belajar mandi
Umumnya anak-anak sangat suka bermain air. Untuk anak prasekolah sudah mulai dapat diajarkan cara-cara mandi sendiri. Beri tahu tahapan-tahapan mandi. Dari menyabuni badan, keramas, membilas, sampai mengeringkan badan. Berikan kepercayaan untuk mandi sendiri. Dengan kegiatan ini, anak dapat belajar tentang kemandirian.

KAMAR TIDUR

Kamar tidur untuk tidur. Di ruangan ini, pilihlah permainan yang tidak terlalu menguras tenaga dan perhatian si kecil sehingga tidak menyebabkannya mengigau saat tidur.
Selain itu, perhatikan pula pembagian waktunya. Permainan yang bisa sangat "menarik" perhatian dan paling menguras tenaga sebaiknya dilakukan jauh sebelum waktu tidur.

1. Main kapal-kapalan
Pura-pura naik kapal yang dibentuk dari barisan bantal, guling, dan selimut sangat memancing imajinasi. Atur siapa yang jadi penumpang dan siapa jadi nakhoda. Ciptakan situasi, misalnya, ada ombak menerjang atau harus berputar arah ke kanan atau ke kiri. Mintalah anak untuk mengikuti perintah nakhoda bila ia berperan sebagai penumpang.

2. Pura-pura jadi pesawat
Permainan ini menggunakan banyak tenaga, karena kita harus mengangkat anak sambil memutarnya, seolah-olah sedang terbang. Permainan sederhana ini mampu mengasah fantasi atau daya imajinasi anak. Selain itu, mampu meningkatkan kelenturan tubuh anak.
Sebaiknya permainan dilakukan 1/2 jam saja. Malah bisa jadi kurang dari itu bila anak sudah tidak menunjukkan respons yang baik. Lebih banyak diam pertanda ia mulai mengantuk. Hentikan saja permainan itu.

3. Main boneka
Gunakan boneka untuk mengembangkan fantasi atau imajinasi anak. Ambil tema yang kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saling iri, berbohong, gampang marah, dan sebagainya. Sisipkan pesan moral yang dapat disampaikan. Kemas cerita dalam waktu yang singkat, kurang lebih 15 menit. Kemudian, mintalah anak untuk bercerita atau terlibat langsung dalam panggung boneka ini.

4. Mengumpulkan kancing
Mintalah anak untuk memilah-milah antara kancing berwarna merah, putih dan hitam, misalnya. Melalui permainan ini anak mulai memahami konsep kategorisasi. Menurut Indri, anak usia 3 tahun sudah mulai memahami konsep kategorisasi dan akan semakin matang pada usia 5 tahun.

5. Bercerita
Untuk menenangkan perasaan anak, bacakan buku cerita selama 1/2 jam. Dengan membacakan buku cerita, ada jarak bagi anak untuk beristirahat. Sehingga diharapkan anak jadi tidak mengigau saat tidur.

DAPUR

Seperti halnya ruang makan, maka orang tua patut waspada bila anak-anak bermain di dapur. Jangan biarkan anak bermain-main dengan gas atau benda-benda tajam, seperti pisau. Berikan penjelasan bahwa benda-benda tersebut membahayakan jiwa. Permainan yang dapat dilakukan yaitu :

1. Memasak
Ajari anak membuat adonan kue. Beri kepercayaan kepadanya untuk melakukan pekerjaan sederhana, misalnya mengocok telur. Bila dilibatkan dari awal sampai akhir, anak dapat belajar tentang proses pembuatan kue. Selain itu, dapat disisipkan pula pengetahuan tentang pentingnya telur bagi pertumbuhan anak-anak. Aneka informasi seputar pembuatan kue dapat membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak.

2. Memetik sayuran
Kegiatan ini mampu melatih motorik halus anak. Namun, sebaiknya sayuran dicuci terlebih dahulu. Sampaikan pula, sebaiknya potongan sayuran itu jangan langsung dimakan karena masih mentah.

3. Finger paint
Campur tepung sagu dan tepung beras. Tambahkan air dan pewarna makanan, kemudian aduk rata. Sediakan kertas karton lebar untuk media lukisan anak. Biarkan ia berekspresi bebas dengan jari-jarinya. Permainan ini mampu melatih kemampuan motorik halus anak sekaligus mengembangkan daya imajinasinya.

RUANG MAKAN

Ruang makan merupakan salah satu arena yang paling disukai anak-anak. Umumnya anak senang memanfaatkan kolong meja makan sebagai rumah-rumahan. Singkirkan dulu barang pecah belah dan elektronik agar tidak tersenggol dan pecah. Perhatikan pula kondisi stop kontak. Bila dapat menjadi sasaran anak-anak, sebaiknya ditutup terlebih dahulu agar aman.

1. Main rumah-rumahan
Sambil membuat rumah-rumahan, tentukan siapa berperan sebagai ibu, ayah, dan anak.

2. Main kereta api
Caranya dengan menyusun kursi makan ke belakang menjadi kereta api. Main perang-perangan juga boleh. Semua permainan itu: rumah-rumahan, perang-perangan, dan kereta-keretaan dapat mengasah imajinasi anak. Ia juga belajar mengaitkan pengalaman masa lalu dengan masa sekarang. Kemudian menerjemahkan ke dalam pikirannya dan mereproduksi kembali dalam bentuk gerakan-gerakan. Itu sudah merupakan kegiatan yang cukup kompleks buat anak.

RUANG TAMU

Umumnya orang tua tidak selalu mengizinkan anak-anaknya bermain di ruang tamu karena di situ banyak barang hiasan yang mudah pecah. Namun, bila ruang tamunya didesain dengan aman untuk anak-anak maka dapat diciptakan beragam permainan.

1. Pura-pura jadi tamu
Lewat permainan ini anak dapat bertambah pengetahuannya tentang etika bertamu.

2. Melihat foto-foto dan mengenal aneka ekspresi
Lewat aneka ekspresi yang ada dalam foto, anak dapat belajar pengenalan emosi. Dari situ, anak bisa menyatakan emosinya dengan benar dan mengontrolnya. Bila anak dapat menyampaikan perasaannya, maka ia akan lebih mudah berempati pada orang lain.

Poin Yang Patut Diperhatikan

1. Perlebar sudut pandang Anda
Ciptakan beragam situasi sehingga anak dapat belajar banyak hal. Bila perlu tambahkan dengan sisipan pengetahuan umum yang bermanfaat.

2. Terapkan disiplin terhadap waktu
Tentukan berapa lama permainan-permainan tadi dapat dilakukan dan pada jam berapa saja. Bila orang tua berhalangan tak ada salahnya mendelegasikan kepada orang lain.

3. Perhatikan keamanan anak
Terutama dari benda pecah belah, mebel yang memiliki kaca, sudut-sudut yang tajam, benda tajam seperti pisau atau gunting, dan listrik.

Sumber : Tabloid Nakita

0 komentar:

Tentang Tulisan


1. Artikel berasal dari berbagai sumber yang saya kumpulkan selama 3 tahun dan saat itu beberapa sumber lupa dicopy di bawah artikel, mohon maaf jika ada yang merasa artikelnya tercantum dalam blog ini, silahkan konfirmasikan, insya Alloh akan saya cantumkan. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mengakui tulisan orang lain menjadi tulisan saya.

2. Saya upload di blog ini dengan tujuan sebagai koleksi pribadi dengan maksud dimasukan blog untuk memudahkan pencarian kembali artikel saat di butuhkan.

3. Tulisan yang berasal dari saya sendiri akan saya cantumkan tanda "original" sebagai pembeda dengan tulisan orang lain.

4. Insya Alloh semua tulisan diusahakan sesuai kenyataan, jikapun tidak sama persis tidak dimaksudkan sebagai pembohongan tapi karena kejadian mungkin sudah berlalu sehingga ada faktor kelupaan yang tidak disengaja, tidak bermaksud merubah kejadian sebenarnya...

5. Jika ada tulisan baru orang lain yang saya upload, insya Alloh akan saya mintakan ijin atau minimal saya cantumkan sumbernya...


Blog Archive