"BAYI SAYA,KOK,BELUM BISA DUDUK"

Senin, 14 Maret 2011


Kita mungkin cemas melihat bayi tetangga sudah bisa duduk atau berdiri, sementara si kecil belum mampu. Apakah perkembangan anak berkaitan dengan kecerdasan ?
"Kata para ahli, bayi akan "bilang" jika ia sudah/belum siap untuk melakukan sesuatu keterampilan. Misalnya ia belum siap duduk, maka ia akan terkulai atau miring ke samping kala didudukkan. Tapi jika ia sudah mampu menegakkan kepalanya (biasanya di usia 3-4 bulan) dan tak "runtuh" kala didudukkan, berarti ia sudah siap untuk posisi itu. Ia pun akan memberi tanda bila sudah lelah duduk, entah dengan merengek atau merosot.
Itu sebabnya perkembangan keterampilan motorik kasar pada bayi memiliki tahapan yang tak bisa diganggu gugat. Artinya,setiap tahapan harus dilalui dan dikuasai dulu sebelum si bayi berpindah ke tahapan berikutnya. Misalnya, untuk mampu duduk, kepalanya harus tegak dulu. Sebelum bisa berjalan, ia harus bisa bangun untuk berdiri dan merambat dulu. Tak pernah terjadi seorang bayi langsung bisa berjalan tanpa berdiri dan merambat lebih dulu.


Kendati demikian, tak berarti semua bayi akan menguasai suatu keterampilan di usia yang sama. Misalnya bayi A bisa duduk sendiri di usia 8 bulan, maka bayi B mungkin baru bisa melakukannya di usia 10 bulan. Karena,"Perkembangan anak bersifat individual," ujar psikolog Hera L. Mikarsa, Ph.D. dari Fakultas Psikologi UI.

BANYAK FAKTOR
Tapi jangan berpikir, perbedaan tadi disebabkan bayi yang satu lebih pandai dari yang lain. Perkembangan keterampilan, tegas Hera, tak ada pengaruhnya langsung dengan kecerdasan. Lain hal jika si bayi mengalami keterbelakangan mental. "Tapi itu pun kalau keterbelakangannya agak berat. Jika masih ringan, belum tentu perkembangan motorik kasarnya terlambat. Mungkin perkembangan bahasanya yang kelihatan telat," tutur Hera.
Setiap perkembangan, lanjut Ketua Program Profesi Fakultas Psikologi UI ini, merupakan hasil interaksi dari faktor bawaan dan lingkungan. "Jadi, mungkin saja ia memang lebih lambat dibanding bayi lain. Apalagi jika lingkungannya tak memungkinkan ia melakukan aktivitas fisik." Misalnya, ia lebih kerap di ayunan atau "diikat" di kereta bayi. Tentu ia hanya punya sedikit kesempatan untuk mempelajari gerakan tubuhnya. "Praktis perkembangannya jadi terhambat."
Selain itu, faktor gizi dan kesehatan juga berpengaruh. Begitu pula faktor kematangan (maturation). Malah ada ahli yang bilang, faktor kematangan inilah yang lebih berpengaruh. Katanya, biar dilatih kayak apa pun, kalau otot-otot motoriknya memang belum matang, ya, tak akan bisa. Sebaliknya, tanpa dilatih pun, pada akhirnya akan bisa sendiri jika kematangannya memang sudah dicapai.
Yang jelas, kata Hera, untuk membantu mengembangkan keterampilan ini, bukan dengan cara melatih si bayi dalam arti di-drill. Tapi, "Berilah ia kesempatan untuk bergerak sehingga bisa berkembang secara wajar."
Jadi, biarkan bayi Anda mengikuti irama kecepatan perkembangannya sendiri. Ia akan menjadi bayi yang lebih gembira dan sehat. Rasa percaya dirinya pun lebih tinggi bila ia menemukan bahwa, "Aku dapat melakukannya sendiri."

Tahapan Perkembangan
1. Menggerakkan Kaki & Tangan Saat Berbaring
Sejak lahir, bayi sudah belajar menggerakkan kaki dan tangannya. Bentangkan tali di atas boksnya setinggi yang mampu ia gapai dengan tangannya atau disepaknya. Gantungi mainan (warna-warni dan berbunyi) di tali tadi. Ia pasti tertarik dan akan terangsang untuk menggerakkan tangan dan kakinya, berusaha menggapai dan menyepak/menendangnya.

2. Mengangkat Kepala Saat Ditelungkupkan
Biasanya terjadi di usia 2-3 bulan. Tapi ada juga bayi yang sudah mampu melakukannya sebelum usia 2 bulan, bahkan sebelum usia sebulan.
Agar si bayi mau mengangkat kepalanya, goyangkan mainan berbunyi di atas kepalanya. Atau panggil namanya dari arah depan. Bisa juga dengan membelai kepala dan lehernya di bagian belakang.

3. Memiringkan Badan Saat Berbaring
Umumnya terjadi di usia 3-4 bulan. Saat bayi berbaring, panggil namanya sambil Anda goyangkan mainan berbunyi atau tunjukkan mainan yang menarik dari arah sampingnya. Ia pun menjadi tertarik dan berusaha memiringkan badannya untuk menggapai mainan itu.
Rangsanglah sesering mungkin. Bergantian ke sisi kiri dan kanan, sehingga akhirnya ia dapat memiringkan badannya ke kiri maupun kanan.

4. Telungkup Sendiri
Setelah ia mampu memiringkan badannya, bantulah agar ia dapat telungkup. Saat ia miring ke kanan, letakkan kaki kirinya ke depan (dan sebaliknya bila ia miring ke kiri). Lalu goyangkan mainan berbunyi atau perlihatkan mainan berwarna menyolok agar ia mau menggapai dengan tangannya di sebelah atas. Dengan usaha menggapai itu, badan akan bergerak sehingga bayi tertelungkup.
Ulangi rangsangan ini sehingga akhirnya ia dapat telungkup sendiri. Umumnya di usia 4-5 bulan ia sudah bisa telungkup sendiri.
Saat ia tengkurap, jangan lupa letakkan mainan yang menarik di muka si bayi untuk melatihnya mengangkat kepala dan badan. Hal ini penting baginya untuk melatih keterampilan berikutnya, yakni belajar duduk.

5. Duduk
Bayi dapat ditarik ke posisi duduk pada usia 4-5 bulan, duduk dengan dibantu pada 5-6 bulan, duduk tanpa dibantu sebentar pada 6-7 bulan, dan duduk tanpa bantuan lebih kurang 10 menit pada usia 8 bulan. Akhirnya di usia 9-10 bulan, ia dapat duduk sendiri.
Dudukkan ia di pangkuan Anda atau di boksnya dengan diberi bantal di sekitarnya. Letakkan di depannya mainan yang menarik sehingga ia merasa perlu untuk mengangkat kepala dan badannya.
Biasanya bayi senang sekali didudukkan karena ia bisa melihat dunia yang lebih luas. Hal ini akan membantunya untuk belajar duduk.

6. Merangkak
Sebenarnya merangkak tak termasuk keterampilan yang harus dicapai bayi pada usia tertentu. Beberapa bayi ada yang tak pernah merangkak. Mereka hanya bangun dan mulai merambat (berpegangan pada tepi kursi ke meja), lalu lepas tangan dan berjalan. Jadi, normal saja bila bayi Anda tak pernah merangkak, dan tak berarti perkembangan berikutnya akan terganggu atau terhambat.
Jika pun Anda ingin si kecil bisa terampil merangkak, boleh-boleh saja. Beri ia banyak kesempatan berada di lantai. Tentu lantainya sudah disapu bersih dan dipel dan bebas dari benda-benda kecil yang berbahaya.
Agar ia mau bergerak ke muka, letakkan mainan favoritnya atau benda menarik di depannya dalam jarak tak terlalu jauh. Sebelumnya, lindungi lututnya karena lutut yang terbuka pada lantai yang dingin dan keras atau karpet yang tajam akan membuatnya urung berusaha untuk merangkak.
Bila ia sedang duduk, letakkan bola berwarna menarik di depannya. Saat ia hendak meraihnya, gelindingkan bola itu. Ia pasti akan berusaha mengejarnya dengan gerakan merangkak. Berilah tepuk tangan sambil memujinya jika ia berhasil meraih bola itu.
Awalnya ia mungkin akan bergeser pada perut atau melata, sebelum akhirnya bergerak dengan tangan dan lutut atau merangkak. Gaya merangkaknya bisa berbeda. Banyak bayi yang mulai merangkak mundur atau ke samping dan tak dapat bergerak maju selama berminggu-minggu. Beberapa bayi bergerak cepat dengan satu lutut atau dengan bokongnya, dan bayi lain bergerak dengan tangan dan kaki. Tak jadi soal metoda mana yang dipilih bayi. Karena yang penting ia melakukan usaha untuk mencapai kemandirian dalam hal perpindahan tempat.
Biasanya merangkak terjadi di usia 8 dan 10 bulan. Beberapa bayi ada yang merangkak sedini usia 6 bulan, tapi lebih sering di usia 7,5 sampai 9 bulan.
Penting diketahui, perangkak yang baik seringkali lambat berjalan. Boleh jadi lantaran ia merasa kebutuhannya untuk mengelilingi dunianya sudah terpenuhi, sehingga ia pun malas belajar berjalan.

7. Berdiri
Banyak bayi di bulan ke-4 atau 5 sudah ingin "berdiri" di pangkuan ibu/ayahnya dengan masih dibantu. Ini menyenangkan baginya karena ada perubahan dari posisi berbaring atau "duduk" di kereta dorong.
Saat ia merangkak (jika ia menguasainya) dan berusaha duduk sendiri, acungkan kedua tangan Anda di depannya. Nanti ia akan meraih tangan Anda dan bangkit untuk kemudian berpegangan pada Anda, kursi, pinggiran boks atau apa saja mencoba berdiri. Anda dapat pula membantunya berdiri dengan meletakkan mainan kegemarannya di tempat di mana ia harus berdiri untuk mengambilnya.
Umumnya, bayi dapat menarik diri sendiri ke posisi berdiri sekitar usia 9 bulan. Berdiri dengan bantuan pada 10 bulan dan berdiri tanpa bantuan di usia 12 bulan. Tapi jika sampai ulang tahun pertamanya ia belum juga berhasil bangun berdiri, ada baiknya diperiksakan ke dokter untuk memastikan ada-tidak masalah fisik.
Jika tak ada masalah fisik, kelambatan perkembangan ini bisa disebabkan antara lain:
* Berat tubuhnya saat ia mulai belajar berdiri. Bayi yang lebih berat mempunyai beban lebih berat pula untuk diangkat berdiri, dibandingkan bayi yang bobotnya lebih ringan. Di sisi lain, bayi yang kuat dan koordinasinya baik dapat berdiri lebih dini, tak tergantung dari berapa berat tubuhnya.
* Ia tak punya banyak kesempatan untuk bangun dan berdiri karena lebih kerap terkukung di kereta bayi atau boks bermainnya. Ia pun tak mau belajar berdiri jika dikelilingi oleh meja-kuri yang labil, yang runtuh setiap kali ia mencoba berdiri.
* Sepatu atau kaus kaki yang licin akan mengurangi semangatnya karena membuatnya terjatuh kala mencoba berdiri. Lebih baik tanpa sepatu/kaus atau pakaian sepatu/kaus anti licin.


8. Berjalan
Perlihatkan mainan menarik waktu ia berdiri, agar ia mau melangkah maju ke arah mainan itu. Bantu ia berjalan dengan berpegangan pada kursi-meja yang kokoh. Mula-mula sambil dipegangi dengan dua tangan Anda, lalu dengan satu tangan saja. Lepaskan pegangan Anda bila ia kelihatan sudah mulai terampil, sehingga ia punya kesempatan melangkah sendiri. Tentu sambil Anda tetap menjagainya. Mulanya mungkin ia hanya mau berjalan 1-2 langkah saja. Selanjutnya ia akan mampu melangkah sendiri tanpa bantuan.
Sebagian besar bayi belum mulai berjalan pada ulang tahun pertamanya. Merujuk data penelitian, usia rata-rata dari mulai berjalannya seorang anak ialah 13 sampai 15 bulan. Cepat-lambatnya perkembangan ini disebabkan antara lain:
* Bayi yang banyak bergerak dan berotot kuat sering lebih cepat dapat berjalan dibanding bayi yang diam saja dan gemuk. Bayi dengan kaki pendek dan kokoh, juga lebih cepat mulai berjalan daripada bayi berkaki panjang dan ramping, yang sulit untuk mencapai keseimbangan tubuh.
* Bayi yang tak banyak merangkak atau sama sekali tak dapat merangkak, kadang lebih cepat dapat berjalan daripada bayi yang ahli merangkak ke seluruh penjuru rumah.
* Pengalaman negatif, mungkin jatuh parah ketika ia pertama kali melepaskan pegangan dari tangan ibunya. Ia tak akan mau mencoba lagi sampai ia sudah betul-betul kuat. Sekalinya ia mulai, ia akan langsung dapat berjalan dengan trampil, tak tertatih-tatih lagi.
* Alas kaki yang licin juga menghambat. Lebih baik tanpa alas kaki, karena bayi akan menggunakan jari-jarinya untuk mencengkeram ketika ia melangkah.
* Tak mendapatkan kesempatan berlatih berjalan karena lebih sering berada di boks bermain, terikat di kereta bayi atau pada situasi lain di mana ia tak punya kesempatan untuk mengembangkan otot-otot kakinya dan rasa percaya dirinya melalui bangun, berdiri dan merambat.
* Terlalu sering berada di baby walker, cenderung akan terlambat bisa berjalan sendiri.
* Karena paksaan orang tua yang melatihnya jalan beberapa kali sehari. Ia mungkin akan memberontak, terutama jika ia keturunan keras kepala. Kelak ia akan berjalan sendiri pada saat yang lebih lambat daripada jika ia dibiarkan belajar sendiri dan dalam waktunya sendiri.
* Langkah pertama seorang bayi yang tenaganya sudah terserap oleh infeksi telinga, flu atau penyakit lain, akan tertunda sampai ia sudah merasa lebih baik. 


Sumber : Tabloid Nakita

0 komentar:

Tentang Tulisan


1. Artikel berasal dari berbagai sumber yang saya kumpulkan selama 3 tahun dan saat itu beberapa sumber lupa dicopy di bawah artikel, mohon maaf jika ada yang merasa artikelnya tercantum dalam blog ini, silahkan konfirmasikan, insya Alloh akan saya cantumkan. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mengakui tulisan orang lain menjadi tulisan saya.

2. Saya upload di blog ini dengan tujuan sebagai koleksi pribadi dengan maksud dimasukan blog untuk memudahkan pencarian kembali artikel saat di butuhkan.

3. Tulisan yang berasal dari saya sendiri akan saya cantumkan tanda "original" sebagai pembeda dengan tulisan orang lain.

4. Insya Alloh semua tulisan diusahakan sesuai kenyataan, jikapun tidak sama persis tidak dimaksudkan sebagai pembohongan tapi karena kejadian mungkin sudah berlalu sehingga ada faktor kelupaan yang tidak disengaja, tidak bermaksud merubah kejadian sebenarnya...

5. Jika ada tulisan baru orang lain yang saya upload, insya Alloh akan saya mintakan ijin atau minimal saya cantumkan sumbernya...


Blog Archive