Usia 9-12 bulan
Bayi mulai memahami bahwa manusia dapat membagi gagasan-gagasan dan emosi mereka satu sama lain. Ia paham kalau ayah mengetahui cuaca hatinya dari pertanyaan ayah, "Kamu lagi sedih yah?" Ia tahu bahwa ayah tahu kalau ia sedih.
Bayi mulai memahami bahwa manusia dapat membagi gagasan-gagasan dan emosi mereka satu sama lain. Ia paham kalau ayah mengetahui cuaca hatinya dari pertanyaan ayah, "Kamu lagi sedih yah?" Ia tahu bahwa ayah tahu kalau ia sedih.
Bayi juga mulai mengembangkan pengertian bahwa obyek-obyek atau orang-orang dalam hidupnya mempunyai semacam ketetapan dan keajekan.
Pemahamannya pada keberadaan benda atau obyek tadi itu membuat ia yakin kalau ibu atau ayah tetap ada walau tidak kelihatan di depannya. Ia mulai merasa apa itu rindu dan meminta Anda untuk selalu berada di dekatnya.
Anak belajar dari kehidupannya:
- Jika anak dibesarkan dengan celaan, Ia belajar memaki.
- Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, Ia belajar berkelahi.
- Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,Ia belajar rendah diri.
- Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, Ia belajar menyesali diri.
- Jika anak dibesarkan dengan toleransi, Ia belajar menahan diri.
- Jika anak dibesarkan dengan dorongan, Ia belajar pe-de.
- Jika anak dibesarkan dengan pujian, Ia belajar menghargai.
- Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, Ia belajar keadilan.
- Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, Ia belajar menaruh kepercayaan.
- Jika anak dibesarkan dengan dukungan, Ia belajar menyenangi dirinya.
- Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan. (Dorothy Law Nolte)
Sumber: Buklet Milna "Mengenal IQ & EQ bagi Si Kecil"
0 komentar:
Posting Komentar