KEMAMPUAN EMOSI DAN SOSIAL ANAK (USIA 0-8 BULAN)

Senin, 14 Maret 2011


Usia 0-3 Bulan

Sebagian ahli menyatakan bahwa hubungan emosional bayi dengan ibunya sudah ada sejak dalam kandungan. Bayi bisa 'tahu' bila ibu dalam keadaan stres atau sedang tenang.
Sebagian ahli lainnya menyatakan hubungan bayi dengan orang tuanya mulai terjalin saat ayah dan ibu memberi minum, menggendong, da mendekap ketika hendak menentramkan si kecil. Kualitas hubungan bayi dengan lingkungan sosialnya di masa ini akan mempengaruhi proses perkembangan ketrampilan sosialnya kelak.
Beberapa minggu setelah lahir, bayi sudah mampu memancarkan senyum tulus untuk pertama kali ke arah ibu atau ayahnya. Yang tentu saja akan membuat orang tua merasa senang. Rasa lelah karena harus bangun malam menanggapi tangisan si kecil pun menguap dan lenyap begitu saja.

Usia 6-8 bulan
Dalam periode ini bayi mulai 'menemukan' dan mengenal dunia yang lebih luas di luar dirinya. Ia mulai tertarik pada benda-benda, manusia-manusia, dan tempat-tempat di sekelilingnya.
Kalau sebelumnya bayi hanya mampu memikirkan benda atau manusia yang ditatapnya pada waktu itu, pada periode ini bayi sudah mampu memindahkan perhatiannya sambil ia tetap mengingat suatu obyek atau orang tanpa perlu menatapnya lagi.
Kini ia dapat memandangi mainan mobil-mobilan atau boneka yang ia senangi lalu memandang orang tuanya sambil menyampaikan rasa senangnya kepada mainan tersebut. Prestasi ini merupakan kemampuan yang memungkinkan ia bermain dan berinteraksi secara emosional kelak.

Pada usia 8 bulan bayi mulai menjelajah dan mulai mampu membedakan orang-orang yang dijumpainya. Rasa takutnya kepada orang asing mulai muncul.
Jika sebelum usia 8 bulan ia tersenyum kepada siapa saja, sekarang ia mulai menyembunyikan diri di bahu ibunya. Kalau dulu dengan spontan ia mengulurkan tangannya bila melihat pengasuhnya, kini ia lebih senang bersama ibu dalam usaha menjalin 'ikatan khusus'. Bayi berusaha keras lekat kepada orang tuanya.
Bayi mulai menemukan cara 'baru' untuk mengungkapkan dan menyampaikan perasaan-perasaan hatinya, seperti gembira, ingin tahu, takut dan kecewa dengan dunia di sekitarnya.
Sumber: Buklet Milna "Mengenal IQ & EQ bagi Si Kecil"

0 komentar:

Tentang Tulisan


1. Artikel berasal dari berbagai sumber yang saya kumpulkan selama 3 tahun dan saat itu beberapa sumber lupa dicopy di bawah artikel, mohon maaf jika ada yang merasa artikelnya tercantum dalam blog ini, silahkan konfirmasikan, insya Alloh akan saya cantumkan. Tidak ada maksud sedikitpun untuk mengakui tulisan orang lain menjadi tulisan saya.

2. Saya upload di blog ini dengan tujuan sebagai koleksi pribadi dengan maksud dimasukan blog untuk memudahkan pencarian kembali artikel saat di butuhkan.

3. Tulisan yang berasal dari saya sendiri akan saya cantumkan tanda "original" sebagai pembeda dengan tulisan orang lain.

4. Insya Alloh semua tulisan diusahakan sesuai kenyataan, jikapun tidak sama persis tidak dimaksudkan sebagai pembohongan tapi karena kejadian mungkin sudah berlalu sehingga ada faktor kelupaan yang tidak disengaja, tidak bermaksud merubah kejadian sebenarnya...

5. Jika ada tulisan baru orang lain yang saya upload, insya Alloh akan saya mintakan ijin atau minimal saya cantumkan sumbernya...


Blog Archive